Ilustrasi. Kredit: D. Aguilar, Getty Images
Astronomy - Bintang katai merah atau kerdil merah merupakan
bintang yang paling umum dan sering dijumpai di alam semesta (sekitar
70% dari jumlah bintang di alam semesta) dan hampir setiap bintang jenis
ini memiliki planet yang terletak pada zona laik huni. Oleh sebab itu
banyak sekali kemungkinan di alam semesta ini di mana kehidupan lain
bisa ditemukan.
Bintang katai merah biasanya 50 kali lebih redup dari Matahari kita,
tapi ukurannya 10-20 persen lebih besar. Dan berdasarkan banyak penemuan
yang didapat oleh teleksop pemburu planet, teleskop antariksa Kepler,
diperoleh fakta bahwa setengah dari bintang katai merah memiliki planet
berbatu yang massanya sampai empat kali massa Bumi.
Simulasi komputer yang dilakukan oleh astrofisikawan Brad Hansen dari University of California
di Los Angeles mengungkapkan bahwa bintang katai merah dengan massa
setengah dari Matahari kita memiliki piringan proto planet yang
membentang dari 0,5 SA sampai 1 SA (1 SA [Satuan Astronomi] adalah jarak
Matahari dengan Bumi = 150 juta kilometer) dan berisi debu dan gas yang
jumlahnya enam kali massa Bumi.
Setelah disimulasikan 10 juta tahun, Hansen mendapati bahwa ternyata
zona laik huninya berada lebih dekat dari jarak Matahari ke Merkurius
yakni sekitar 0,1 hingga 0,2 SA saja. Zona laik huni ini cukup hangat
untuk sebuah planet mampu mempertahankan air dalam wujud cair serta
mendukung kehidupan di permukaannya. Kebanyakan planet laik huni yang
mengorbit bintang katai merah berada pada jarak 0,23 hingga 0,44 SA.
Oleh sebab itu menurut Hansen sangat mungkin bagi kita untuk menemukan
setidaknya satu planet yang benar-benar bisa untuk dihuni. Bahkan lebih
lanjut ia mengatakan bahwa planet laik huni yang mengorbit bintang katai
merah bisa mengandung air 25 kali lebih banyak daripada Bumi.
No comments: