Gerhana Matahari Total. Kredit: Hugh Carrick Allan
Astronomy - Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 yang lintasi
Indonesia makin "bergemuruh" euforianya. Peristiwa Gerhana Matahari
Total adalah peristiwa saat seluruh piringan Bulan menutupi Matahari,
sehingga langit menjadi gelap dan yang menarik; bintang-bintang akan
terlihat.
Ketika Matahari sudah tertutup dan tidak ada lagi cahaya Matahari,
pengamat bisa melihat bintang dan planet yang biasanya kalah terang oleh
sinar Matahari di siang hari. Menarik? Tentu, namun ada tapinya.
Memang benar, bintang-bintang akan terlihat dengan mata telanjang ketika Gerhana Matahari Total 9 Maret 2016 nanti terjadi, tapi HANYA pada saat fase gerhana total saja, dan HANYA untuk wilayah Indonesia yang dilintasi jalur gerhana total.
Jangan bayangkan visibilitas bintang dan planet yang terlihat ketika
Gerhana Matahari Total sama seperti langit gelap tanpa polusi cahaya.
Bintang yang terlihat di langit saat fase gerhana total yang akan
terlihat hanya bintang yang maksimal memiliki magnitudo +3. Karena saat
gerhana total langit dekat horizon ada cahaya yang sedikit terang dan
itu mengakibatkan polusi cahaya yang cukup signifikan.
Pada 9 Maret 2016, wilayah-wilayah yang dilintasi jalur gerhana total
adalah Palembang (dengan durasi gerhana 1 menit 52 detik), Bangka &
Belitung (2 menit 10 detik), Balikpapan (1 menit 9 detik), Luwuk (2
menit 50 detik), Sampit (2 menit 8 detik), Palu (2 menit 4 detik),
Ternate (2 menit 39 detik), Bangka (2 menit 8 detik), Palangkaraya (2
menit 29 detik), Poso (2 menit 40 detik), serta Halmahera (1 menit 36
detik).
Sementara itu, wilayah yang tidak disebutkan hanya akan melihat Gerhana
Matahari Sebagian atau Parsial, mulai dari 60-90%. Jakarta misalnya,
hanya kebagian gerhana Matahari sekitar 86%, berbeda dengan Palembang
yang mendapat jatah gerhana Matahari 100% total.
No comments: